Skip to main content

Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya

Tipe Pendaki Gunung Kekinian Yang Jangan Kamu Tiru!!

Orens Adventure

Jaman sekarang, sepertinya mendaki gunung telah berubah menjadi sebuah lifestyle baru buat anak muda. Mungkin juga akan ada yang bilang, kalau belum naik gunung nggak bakal keren! Bahkan ada yang bilang, anak gaul sekarang mainnya bukan ke mall, tapi naik gunung!
Pantesan sekarang banyak yang alay di gunung! *loh*

Apapun, karena yang namanya naik gunung sekarang ini semakin ngehits, mulai muncul deh beberapa tipe pendaki baru yang (sayangnya) malah membuat citra para pendaki gunung menjadi nggak baik. Nah pendaki seperti apa sih mereka? Penasaran? Coba deh baca ini!

1. Pendaki Kertas

Nah, ini nih yang sekarang ini mulai rame dan makin ngehits! Entah ide siapa dan siapa juga yang ngajarin kalau yang namanya naik gunung jaman sekarang itu harus bawa spidol dan kertas! Iya, sepertinya spidol dan kertas ini adalah barang wajib buat para Pendaki Kertas ini.

Mungkin juga mereka nggak peduli dengan peralatan survival atau bahkan perlengkapan mendaki gunung yang lain. Mungkin juga para Pendaki Kertas ini merasa bisa survive di gunung cuma dengan bermodalkan kertas dan spidol. Asal bisa selfie sambil bawa kertas, peduli amat meski pulang tinggal nama? Iya nggak?

O iya, ngapain juga sih sebenarnya bawa gituan (Kertas dan spidol) ke gunung? Apalagi kalau ujung – ujungnya kalian buang tuh kertas sembarangan digunung. Mending kalian selfie sambil monyogin bibir deh! Itu jauh lebih keren daripada kalian foto selfie pake bawa kertas, terus dibuang begitu saja.

2. Pendaki Pemetik Bunga

Kalian pernah mendengar dengan yang namanya “Pendekar Pemetik Bunga”? Kalau iya, selamat! Berarti masa kecil kalian jauh lebih bahagia karena pernah nonton film seri Wiro Sableng. Weits! Tapi apa dong hubungannya si Pendekar Pemetik Bunga ini dengan Pendaki Pemetik Bunga?

Yap, ada yang bilang tipe pendaki ini naik gunung karena ingin memetik bunga sekalian. Nggak tanggung – tanggung, yang dipetik itu Bunga Edelweiss men! Mungkin maksudnya buat di kasih ke gebetan, terus berharap agar cinta mereka abadi sampai mati gitu! Mending, kalau ada cowok ngasih Edelweiss ke kamu, putusin aja deh! Dia nggak bisa melindungi alam, gimana mau melindungi kamu? Ya nggak!

Kalian pernah mendengar dengan yang namanya “Pendekar Pemetik Bunga”? Kalau iya, selamat! Berarti masa kecil kalian jauh lebih bahagia karena pernah nonton film seri Wiro Sableng. Weits! Tapi apa dong hubungannya si Pendekar Pemetik Bunga ini dengan Pendaki Pemetik Bunga?
Yap, ada yang bilang tipe pendaki ini naik gunung karena ingin memetik bunga sekalian. 

Nggak tanggung – tanggung, yang dipetik itu Bunga Edelweiss men! Mungkin maksudnya buat di kasih ke gebetan, terus berharap agar cinta mereka abadi sampai mati gitu! Mending, kalau ada cowok ngasih Edelweiss ke kamu, putusin aja deh! Dia nggak bisa melindungi alam, gimana mau melindungi kamu? Ya nggak!

Iya, Bunga Edelweiss ini memang dilindungi karena memiliki masa hidup yang pendek. Pasalnya, Bunga Edelweiss ini setelah dipetik beberapa kali dia tidak dapat menghasilkan benih dan akan segera mati. Setelah mati bunga ini akan lenyap dari lingkungan tumbuhnya. Sedih nggak? Masih ingin metik Edelweiss ini?

Mending kamu selfie di depannya aja, dengan pose yang paling cakep, terus kirim ke gebetan! Bakal klepek – klepek dah doi!

3. Pendaki Sok Nasionalis

Ini mungkin adalah tren terbaru, tetapi nggak bisa dibiarin juga sih! Biar nanti nggak kayak Pendaki Kertas yang makin menggila! Pendaki ini muncul mungkin karena mereka nggak mau di bilang mainstream mendaki dengan membawa bendera merah putih yang biasa. Akhirnya, mereka corat – coret dulu benderanya, baru deh dipake foto! Keren kan?

4. Pendaki Karbitan

Buat apa sih selfie sambil bawa kertas?
Kalau yang ini, biasanya pendaki yang mungkin meremehkan gunung. Mereka mendaki tanpa persiapan yang mumpuni, dan bahkan tak jarang mereka mendaki dengan tanpa perlengkapan sekali. 

Hasilnya, biasanya mereka ini yang suka bikin repot tim SAR, buat menyelamatkan mereka.
Bahkan nggak jarang, banyak yang pulang hanya tinggal nama. Sedih sih kalau ngeliatnya, tetapi bagaimana lagi! Gunung tetaplah gunung, alam liar yang nggak bisa diajak kompromi, karena itu berusahalah dengan persiapan yang baik sebelum mendaki gunung ya smile emotikon


Nah, udah tau kan sekarang yang namanya pendaki kekinian ini? Maksudnya sih bukan buat menjelekkan pihak manapun, tetapi buat memberi pelajaran agar menjadi pendaki gunung yang baik. Bukan cuma pendaki gunung yang nggak peduli sama sekali dengan alam. Yuk, jadi pendaki gunung yang smart!



Salam Lestari !!
Sumber : Facebook

Comments

Popular posts from this blog

Larangan Saat Mendaki Gunung

Larangan saat Mendaki Gunung – “Leave nothing but footprints, take nothing but picture, and kill nothing but time“. Pernah dengar pepatah itu? Bagi kamu yang anak pecinta alam, atau yang udah sering mendaki, pasti tahu lah kalimat yang sering dijadikan aturan tak tertulis para penggiat alam bebas di seluruh dunia tersebut. Kalo diartikan ke bahasa Indonesia kurang lebih begini lah, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali gambar/foto, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu. Ya kalimat itu berisi larangan-larangan yang harus kita terapkan saat berkegiatan di alam bebas, tak terkecuali mendaki gunung.

Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya

"Gengs. Whatever it takes, mau kalian jadi atau gak, gua akan berangkat sendiri." "Wah, lu gila bang!" *** Semua berawal dari kegalauan. Oh, well, i should admit it.  Setelah sebuah kejadian life-changing-moment besar di pertengahan tahun lalu, kehidupan gua yang damai bak diserang negara api. Sayangnya gua bukan avatar, hingga membuatnya berantakan hanya dalam waktu satu bulan. Karena gua termasuk orang yang menjadikan kegalauan sebagai alasan buat naik gunung, so, yang langsung dipikirin adalah i need to go up there supersoon. Wherever. Whenever. Sejak saat itu gue bepergian tanpa kenal lelah setiap bulan, kayak ke Gunung Agung, Gunung Batur, Gunung Gede (lagi), curug sana-sini, pokoknya sejauh kaki gua mampu melangkah. Sejauh duit gua mampu membayar. Yakali minta dibayarin Raja Arab! Good thing, Di setiap perjalanan, gua menemukan satu per satu alasan untuk mengakhiri keterpurukan gua. Sahabat-sahabat baru yang bacot, tr

Tempat Wisata Di Jogja

Tempat Wisata Di Jogja – Ini dia daftar tempat wisata di Jogja terbaru yang paling bagus dan hits. Dari mulai wisata alam, pantai, kuliner enak, waterpark, wahana bermain anak, hingga tempat nongkrong ada semua disini. Beberapa diantaranya merupakan objek wisata baru yang jarang dikunjungi atau belum terjamah. Bahasa “kerennya” masih virgin atau perawan.